Kejar Tayang Akhir Tahun

Mengapa harus ada akhir tahun? Mungkin itulah yang bersemayam di benak banyak karyawan menjelang berakhirnya bulan ke 12. Kejar target sampai detik penghabisan sampai lembur 10 hari terakhir yang nyaris dianjurkan seperti halnya I’tik

af di bulan ramadhan pun dilakukan. Semua usaha dimaksimalkan guna menutup tahun dengan pencapaian yang memuaskan.

Saking tingginya tuntutan, saking kuatnya tekanan, mereka harus berlari sekencangnya tanpa banyak tengok kiri dan kanan. Hati – hati, niat hati kejar target pencapaian malah tambah beban penyelesaian di tahun berikutnya. Tekor dah. Ya.. berdo’a saja di persimpangan tak ada kendaraan yang melintas, atau di depan sana tak ada orang yang menyebrang. Lari terus.. jika memang itu yang seharusnya dilakukan.

Karena di saat-saat akhir itu sangat riskan dan rawan, sebagaimana banyak tim bola yang kebobolan di akhir laga, maka kejar tayang akhir tahun bisa memiliki tingkat predikat berbeda-beda untuk tiap orang. Kejar tayang akhir tahun bisa menjadi hal yang wajib, sunat, makruh, dan haram.

1. Wajib

Kejar tayang akhir tahun menjadi wajib bagi karyawan yang tingkat pencapaiannya sudah lebih atau sama dengan 90%. Sayang kalau target tinggal sedikit harus dilepas begitu saja. Kecuali Anda ingin sesekali membuat atasan Anda menangis dan menyesal dalam hidupnya, maka abaikan saja. Tak usah diambil pusing.

2. Sunat

Nah, kadar sunat kejar tayang akhir tahun ini khusus bagi para karyawan hebat yang sudah capai target. Selamat… Anda tinggal kejar tambahan bonus atau bantu rekan lain yang belum achieve dengan perjanjian bonus dibagi dua tentunya.

3. Makruh

Untuk kadar ini, bisa dikatakan dihuni oleh para karyawan yang tahu bagaimana menikmati hidup. Dengan pencapaian 50% atau kurang dari itu sampai bilangan sepuluh, betapa dari awal tahun golongan ini telah banyak ngerumpi di warung kopi dan menyesuaikan aturan perusahaan dengan aturan pribadinya sendiri. Jadi sudahlah tak usah repot, asal aman posisi aja sudah labih dari bagus. Sejatinya, inilah karyawan hebat yang sesungguhnya..

4. Haram

Tak perlulah kita deskripsikan lagi. Klasifikasi ini dihuni oleh para karyawan yang pencapaian dalam 11 bulannya ada di angka 0 – 40 %. Titik rawan yang tinggal menungu kemurahan pihak yang berwenang. Dan jika dipaksakan kejar tayang akhir tahun, maka kehancuranlah yang akan dituai.

Jika dia bagian pemasaran dealer, maka akan banyak pengangguran yang bisa ngambil mobil. Jika dia marketing bank. Jangankan UKM, tambal ban pun bakal dia sebut benkel resmi dan cairlah pembiayaan sampe 1 M. Jika pegawai dinas atau pemerintahan lainnya, maka…. Dekati mereka dan semoga kebagian proyek dalam rangka ngabisin anggaran doang.

Dari keempat tadi, saya tidak merekomendasikan Anda untuk ada diposisi mana. Nikmati saja. Tapi yang pasti, apa pun kondisinya, tetaplah gunakan akal sehat dan pikirkan juga keluarga dan kesehatan Anda.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ketawa Karir

Prinsip-Prinsip Penilaian Aset / Properti

3 Metode Pendekatan Penilaian Properti Beserta Kekurangan dan Kelebihannya